Tumbuhan paku (Pteridophyta) dapat
digolongkan sebagai tumbuhan tingkat
rendah karena meskipun tubuhnya sudah jelas mempunyai kormus , serta mempunyai
sistem pembuluh tetapi belum menghasilkan biji, dan alat perkembangbiakannya
yang utama adalah spora. Jadi penempatan kelompok tumbuhan paku kedalam
golongan tingkat rendah atau tinggi dapat berbeda-beda tergantung sifat yang
digunakan sebagai dasar. Bila didasarkan atas macam alat perkembangbiakannya ,
maka sebagai tumbuhan berspora tergolong tumbuhan tingkat rendah, namun apabila
didasarkan atas ada atau tidaknya sistem pembuluh tumbuhan paku dapat
digolongkan sebagai tumbuhan tungkat tinggi, karena sudah mempunyai sistem
pembuluh.
MAKALAH INI DIBUAT
UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN I
Dosen Pengampu:
Dr. Drh. Bayyinnatul muchtaromah, M.Si
Disusun oleh:
SITI MALI’AH
(10620107)
BIOLOGI C 2010
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK
IBRAHIM
MALANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Jaringan adalah sekumpulan sel yang sama baik bentuk
ukuran dan fungsinya . artinya jika kita menggambar suatu jaringan maka harus :
lebih dari satu sel, bentuk dan ukuran dalam gambar misalnya bulat selnya ya
harus bulat pula yang lainnya , apabila bentuk nya lain ya pasti itu sudah
membentuk organ, karena organ itu disususn oleh lebih dari 1 jaringan .
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................9
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Lenti
sel adalah sebagian periderm yang felogen lebih aktif daripada periderm di
tempat lain dan mnghasilkan jaringan yang berbeda dengan felem, banyak mengandung ruang antar
sel. Felogen lenti sel juga memiliki
ruang antar sel dan sinambung dengan felogen periderm dengan sebelahnya.
Karena susunannya tebuka, lenti sel dianggap sebagai struktur yang memungkinkan udara masuk lewat
periderm. Lenti sel umumnya ditemukan pada periderm batang dan akar. Ukurannya
berkisar antara yang kecil yang hampir
tak kasat mata sampai yang sepanjang
satu senti meter. Lenti sel tersusun dalam deretan atau ditemukan
sendiri-sendiri secara terpisah.
Dalam
makalah ini akan membahas mengenai lenti sel yang merupakan sekumpulan sel yang
satu dengan lainnya lepas-lepas dikarenakan terdapatnya ruang- ruang antar sel
(intercelular spaces) yang cukup besar. Namun, sebelumnya kita juga perlu
membahas mengenai periderm, karena peridem dengan lenti sel saling
berkesinambungan yaitu keduanya merupakan jaringan pelindung. Periderm adalah
jaringan pelindung yang dibentuk secara skunder dan menggantikan epidermis pada
batang dan akar yang telah menebal
akibat pertumbuhan skunder. Hal itu tampak dengan jelas pada tumbuhan dikotil
dan Gymnospermae yang berkayu. Daun tidak menghasilkan periderm, kecuali
pada sisik pelindung tunas istirahat. Pada dikotil basah, periderm terdapat
terutama dibagian tertua pada akar dan batang. Pada beberapa monokotil
ditemukan periderm, dan pada monokotil lain ditemukan jenis jaringan pelindung
skunder yang berbeda.
Habitat alga Sargassum tumbuh diperairan
pada kedalaman 0,5–10 m, ada arus dan ombak. Pertumbuhan alga ini sebagai makro
alga bentik melekat pada substrat dasar perairan. Di daerah tubir tumbuh
membentuk rumpun besar, panjang thalli utama mencapai 0,5-3 m dengan untaian
cabang thalli terdapat kantong udara (bladder), selalu muncul di permukaan air
(http://www.iptek.net.id).
Alga coklat Sargassum spp. termasuk tumbuhan kosmopolitan, tersebar
hampir diseluruh perairan Indonesia. Penyebaran Sargassum spp. di alam sangat
luas terutama di daerah rataan terumbu karang di semua wilayah perairan pantai.Lingkungan tempat tumbuh alga Sargassum
terutama di daerah perairan yang jernih yang mempunyai substrat dasar batu
karang, karang mati, batuan vulkanik dan benda-benda yang bersifat massif yang
berada di dasar perairan. Alga Sargassum tumbuh dari daerah intertidal,
subtidal sampai daerah tubir dengan ombak besar dan arus deras. Kedalaman untuk
pertumbuhan dari 0,5–10 m(fahry.2009).
Alga Sargassum tumbuh
berumpun dengan untaian cabang-cabang. Panjang thalli utama mencapai 1–3 m dan
tiap-tiap percabangan terdapat gelembung udara berbentuk bulat yang disebut
“Bladder,”berguna untuk menopang cabang-cabang thalli terapung ke arah
permukaan air untuk mendapatkan intensitas cahaya matahari (http://www.coremap.or.id).
Spesifikasi:
Thalli bulat pada batang utama dan agak
gepeng pada percabangan, permukaan halus atau licin. Percabangan dichotomous
dengan daun bulat lonjong, pinggir bergerigi, tebal dan duplikasi (double
edged). Vesicle melekat pada batang daun, bulat telur atau elip, ada yang
bersayap dan menyerupai bentuk daun. Reseptacle, membentuk rangkaian atau
pengelompokan yang rimbun merapat seperti kembang kol. Warna coklat tua atau
coklat muda. Tinggi rumpun mencapai 60 cm (sarwono. 2011).
Sebaran
Tumbuh menempel pada batu di daerah terumbu
terutama di bagian pinggir luar rataan terumbu yang sering terkena ombak.
Sebaran, pantai Selatan Jawa, Maluku. Dan potensinya belum banyak di manfaatkan
(sulisetjono.2009:132)
Tumbuhan yang ada di dunia sangat beraneka ragam. Manusia dalam
kehidupan sehari-hari tidak lepas dari tumbuhan, baik itu tumbuhan sebagai obat
, sebagai bahan sandang, bahan perumahan, sebagai tanaman hias dan sebagainya. Manusia
berkecimpung dalam dunia tumbuhan , mengidentifikasi, memberi nama dan
mengelompokknnya menurut tujuannya masing-masing.
Taksonomi tumbuhan
merupakan ilmu yang mempelajari identifikasi, tatanama dan klasifikasi
tumbuhan. Kata taksonomi sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu taxis
(susunan, penyusunan, penataan) atau taxon (setiap unit yang
digunakandalam klasifikasi obyek
biologi) dan nomos (hukum). Pengertian taksonomi dan sistematik
seringkali dianggap sebagai sinonim. Sistematik berasal dari kata latin yaitu systema
yang berarti cara penyusunan atau cara penataan. Namun demikian, ada diantara
para ahli yang berpendapat bahwa taksonomi tidak sepenuhnya sama dengan
sistematik.
Di alam ini
terdapat berbagi jenis keanekaragaman, salah satunya adalah tumbuhan yang
memiliki berbagai fungsi dan manfaat. Baik itu fungsi yang terkait dengan
fungsi ekologis maupun fungsi bagi manusia. Dalam hal ini kita akan banyak
bicara atau membahas mengenai tumbuh-tumbuhan yang bunganya digunakan atau
dimanfaatkan dalam upacara adat. Selain itu kita akan membahsmengenai sistematika dari tumbuhan tersebut.
Bunga yang biasa atau sering dipakai atau digunakan dalam upacara adat, antara
lain yaitu bunga kenanga, bunga mawar, bunga melati, bunga kamboja, bunga sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.), dan bunga sedap malam (Polianthes
tuberosa).
1.2.Tujuan
1.2.1.Untuk
mengetahuimanfaat dari beberapa spesies
bunga berdasarkan fungsi.
1.2.2.Untuk mengetahui sistematika dari beberapa
spesies bunga berdasarkan fungsi.
1.2.3.Untuk mengetahui
karakteristik dari masing-masing bunga berdasarkan fungsi.
Bangsa Malvales,suku Malvaceae.
Tumbuhan berupa herba atau semak berkayu lunak, atau berupa pohon seringkali
dilindungi oleh rambut-rambut bintang. Daun berseling berlobi menjari. Bunga
biasanya biseksual, bersimetri banyak, mencolok,dapat soliter atau sebagai
bunga majemuk. Kaliks berlobi lima, seringkali didukung oleh epikaliks. Petala
5,besar umumnya terpuntir. Stamen banyak, dalam satu berkas, tabung stamen
tampak jelas, menutup ginaecium, antara satu lokulus dengan serbuk sari
yang berdui. Ovaria limasampai banyak
karpela sebanyak jumlahstilus atau
cabang stilus. Buah umumnya berupa buah kapsular atau sizokarpus. Embrio
melengkungdengan endosperm.
Suku ini terdiri lebih dari 80 genera. Beberapa
jenisHibiscus banyak digunakan
sebagai tanaman hias karena bunganya yang cukup menarik, misalnya, Hibiscus
rosa sinensis L., Hibiscus schizopetalusHook. F. Gossypium
dan beberapa hibridnya merupakan penghasil kapas (Sudarsono.2005: 136-137).
Batang:
Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm, masih muda
ungu setelah tua putih kotor. Daun : Tunggal, tepi beringgit,
ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda,
hijau
Bunga:
Tunggal,
bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau
kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota,
merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik
bentuk tabung, merah.
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat
seperti dua lapis kelopak
bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang
dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang
bertaburan serbuk
sari.Bunga berbentuk trompet dengan diameter bunga sekitar 6
cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga.
Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada
umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah.
Buah : Kecil, lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih
setelah tua coklat..
Biji : Pipih, putih.Biji terdapat
di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman
sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat
telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah
kaca tanaman berbunga sepanjang
tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.
Akar : Tunggang, coklat muda.
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis
L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang
berasal dari Asia Timur dan
banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah
tropis dan subtropis. Bunga
besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa
berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota
berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah
jambu.
Di Sumatera dan Malaysia, kembang
sepatu disebut bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Indonesia pada
tanggal 28 Juli1960. Orang Jawa menyebutnya kembang
worawari.Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan.
2.Anatomi
Daun terdiri dari epidermis
atas, kolenkim, rambut penutup, mesofil dengan hablur kalsium oksalat bentuk
roset, berkas pembuluh, palisade dengan hablur kalsium oksalat, jaringan bunga
karang, stomata, dan epidermis bawah.Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel
berbentuk empat persegi panjang kadang - kadang diselingi lendir, lebih besar
dari sel epidermis lainnya; rambut penutup jarang, berbentuk bintang dan
mempunyai sel tunggal, dinding tebal.
Epidermis bawah terdiri dari satu lapis sel yang serupa dengan sel epidermis
atas; stomata hanya terdapat pada epidermis bawah. Mesofil meliputi jaringan
palisade terdiri dari satu lapis sel; jaringan bunga karang berbentuk tidak
teratur terdiri dari beberapa lapis sel, berongga; berkas pembuluh tipe
kolateral. Pada sayatan paradermal tampak epidermis atas berbentuk poligonal,
dinding antiklinal rata. Epidermis bawah dinding antiklinalnya berombak;
stomata tipe anisositik.
3.Fisiologi
Hibiscus rosa-sinensis merupakan tumbuhan C4.
Dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin dengan fiksasi
karbon cara lain yang membentuk senyawa berkarbon empat sebagai produk
pertamanya. Dalam tumbuhan C4, terdapat 2 jenis sel fotosintetik yang jelas
berbeda, yaitu:
a.sel
seludang-berkas pembuluh
b.sel mesofil.
Sel seludang berkas pembuluh
disusun menjadi kemasan yang sangat padat di sekitar berkas pembuluh. Di antara
seludang berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat sel mesofil yang disusun
lebih longgar. Siklus Calvin terbatas pada kloroplas seludang berkas pembuluh.
Akan tetapi, siklus ini didahului oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa organik
dalam mesofil. Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada fosfoenolpiruvat (PEP)
untuk membentuk produk berkarbon empat, yaitu oksaloasetat. Enzim PEP
karboksilase menambahkan CO2 pada PEP. Dibandingkan dengan rubisko, PEP
karboksilase memiliki afinitas yang jauh lebih tinggi terhadap CO2. Oleh sebab
itu, PEP karboksilase dapat memfiksasi CO2 secara efisien ketika rubisko tidak
dapat melakukannya, yakni ketika hari panas dan kering dan stomata tertutup
sebagian, menyebakan konsentrasi CO2 dalam daun berkurang dan konsentrasi O2 meningkat.
Setelah CO2 difiksasi, sel mesofil mengirim keluar produk berkarbon empatnya ke
sel seludang berkas pembuluh melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang berkas
pembuluh, senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang ke
dalam materi organik oleh rubisko dan siklus Calvin. Akibatnya, sel mesofil
akan memompa CO2 ke dalam seludang berkas pembuluh, mempertahankan konsentrasi
CO2 dalam sel seludang berkas pembuluh cukup tinggi agar rubisko dapat menerima
karbon dioksida, bukan oksigen. Dengan cara ini, fotosintesis akan meminimumkan
fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula .
Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses fotosintesis :
a.Suhu
b.intensitas cahaya
c.konsentrasi CO2
Semakin besar faktor-faktor
tersebut membawa akibat semakin besarnya laju fotosintesis.
D. Manfaat
a. Kandungan kimia
Daun, bunga, dan akar Hibiscus rosa sinensis
mengandung flavonoida. Di samping itu daunnnya juga mengandung saponin dan
polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga mengandung tanin, saponin, skopoletin, cleomiscosin
A, dan cleomiscosin C.
Daun :
flavonoida, saponin dan polifenol
Bunga : flavonoida, polifenol
Akar : flavonoida, tanin dan
saponin
b.Kegunaan dan khasiat
Daun H. rosa
sinensis berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk,
dan obat sariawan. Daun Hibiscus rosasinensisberkhasiat sebagai obat demam
pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan. Oleh masyarakat Nigeria,
daun H.
rosasinensis digunakan sebagai penambah vitalitas pria (aprodisiaka). Dada et al., 2007, membuktikan bahwa ekstrak
etanolik daun tanaman ini memberikan efek anabolik dengan ditandai adanya
peningkatan berat badan tikus (22 %) serta bobot testis, epididymis, seminal
vesicle dan prostate. Ekstrak etanolik bunga tanaman ini juga dilaporkandapat
menurunkan kadar kolesterol darah total dan serum trigliserida (20-30 %) serta
meningkatkan level HDL hingga 12 % dan menurunkan kadar gula darah (Sachdewa A, and Khemani LD., 2003).
Kembang sepatu banyak dijadikan
tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu
di India
dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok,
bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna
makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan
tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh.
Di Okinawa, Jepang digunakan sebagai tanaman pagar.
Di bagian selatan Okinawa, tanaman ini disebut Gushōnu hana (bunga
kehidupan sesudah mati?) sehingga banyak ditanam di makam.
2.2. BUNGA SEDAP MALAM (Polianthes tuberosa)
A. foto
B.Sistematika taksonominya
Kedudukantumbuhan bunga sedap malam dalam tingkatan
taksonomi, tumbuhan ini diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermathophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas:
Monocotiyledone
Ordo:
Amaryllida
Familly:
Amarylidaceae atau liliaceae
Genus:
Polyanthes
Spesies:
Polyanthes tuberosa L.
C.Deskripsi
Bunga
yang berasal dari Meksiko ini juga disukai di manca negara. Masyarakat Jepang
menggunakan bunga sedap malam sebagai lambang cinta. Di Thailand, bunga yang
harum di malam hari ini adalah kesayangan para perangkai bunga karena sifatnya
yang harum dan tidak mudah layu.
Masyarakat Eropa memakai
bunga bernama Latin Polianthes tuberosa Linnini dalam upacara keagamaan.
Tak heran bila bunga yang dikenal di luar negeri dengan nama tuberosa ini
dijumpai menghiasi altar di gereja-gereja.
Bunga Sedap Malam
tumbuh merumpun dengan tinggi sekitar 0,5 – 1,5 meter. Serumpun batangnya
tumbuh dari satu atau beberapa umbi induk dan beberapa umbi anak. Umbi ini
merupakan batang semu sekaligus sebagai penyimpan makanan. Umbi bunga Sedap
Malam juga digunakan untuk perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Daun bunga Sedap Malam (Polianthes
tuberosa) berbentuk panjang pipih berwarna hijau mengkilat di
bagian permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah daun. Pada
pangkal daun terdapat bintik-bintik berwarna kemerah-merahan. Daun dapat
berukuran hingga sepanjang 60 cm.
Tangkai bunga muncul di ujung tanaman berbentuk
memanjang dan beruas-ruas. Di setiap ruas muncul daun bunga yang berbentuk
pipih memanjang dengan ukuran lebih kecil dari daun biasa. Pada tangkai bunga
melekat 5-12 kuntum bunga(terkadang lebih) dengan mahkota bunga berwarna putih
dan sedikit kemerahan di bagian ujung. Mekarnya bunga Sedap Malam (Polianthes
tuberosa) tidak serempak melainkan berurutan. Kuntum bunga bagian
bawah akan mekar terlebih dahulu lalu menyusul kuntum-kumtum bunga di atasnya
secara berurutan.
Bunga Sedap Malam dikenal memiliki kesegaran yang
mampu bertahan lama. Meskipun telah dipotong bunga yang menjadi flora Identitas
provinsi Jawa Timur ini kesegarannya dapat bertahan selama 5-10 hari.
Kerabat dekat dari sedap malam adalah jenis
bakung-bakungan (Amarillidaceae). Jenis ini cukup banyak diantaranya
bakung biru (Agapanthus aprikanus L), bakung laut (Crimun astatikum),bunga
september (Euriclus alba) dan bunga lili (Lilium longiforum).
Susunan tubuh tanaman sedap malam terdiri atas akar,
batang sebenarnya (Disus), umbi (batang semu), daun dan tangkai bunga lengkap
dengan kuantum bunganya. Sistem perakaran sedap malam menyebar kesegala arah
pada radius ke dalaman 40-60 cm akarnya bersifat serabut yang keluar dari
batang utama (Diskus). Umbi merupakan batang semu yang berubah bentuk dan
berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Tiap rumpun tanaman sedap malam
terdiri atas beberapa umbi atau satu umbi induk dan juga sekumpulan umbi
anakan, biasanya umbi induk berukuran lebih besar,lapisan umbinya (Bulbus)
tidak begitu jelas, warna dagingnya putih bersih. Umbi-umbi ini dapat digunakan
sebagai bahan perbanyakan secara vegetatif.
Daun tanaman sedap malam bentuknya panjang dan pipih
berwarna hijau mengkilap pada bagian permukaan atas dan hijau muda pada bagian
permukaan bawah daun pada pangkal daun terdapat bintik berwarna
kemerah-merahan. Siklus tanaman sedap malam termasuk semusim atau setahun
tetapi dapat tumbuh lebih dari setahun. Pada fase reproduksi akan muncul bunga
dan ujung tanaman (titik tumbuh) yang ukuran panjangnya dan beruas-ruas, tiap
ruas terdapat daun bunga bentuknya panjang dan pipih dengan ukuran lebih kecil
daripada daun biasa. Tiap tangkai bunga melekat 5-12 kuntum bunga atau lebih
yang mekarnya tidak bersamaan, warna mahkota bunga putih bersih namun adapula
yang berwarna kemerah-merahan. Pemberian nama bunga sedap malam diduga karena
bunganya menebar aroma. Wangi pada malam hari, bila tangkai bunga sedap malam
dipotong bersama kuntum bunga yang sebagian sudah mekar akan mampu bertahan
selama 5-10 hari. Sedap malam termasuk tanaman yang banyak mengandung air atau
skulen (Herbaceaus). Selama siklus hidupnya mengalami beberapa fase pertumbuhan.
Sejak umbi ditanam mengalami fase perkecambahan yang berlangsung antara 1-2
minggu setelah tanam. Pada umur 3-5 minggu daunnya mulai tumbuh, kemudian pada
umur 16-20 minggu setelah tanam pertumbuhan daunnya sudah tumbuh optimal.
Pada umur 24-26 minggu mulai keluar tangkai bunga
dari ujung tanaman induk,tangkai bunga dibiarkan tumbuh alami hingga kuntum
bunganya berguguran maka pada saat yang bersamaan mulai terbentuk umbi anakan,
umbi anakan ini tumbuh menjadi tanaman muda pada umur 36 minggu, anakan yang
sudah berumur 7-9 bulan tidak dapat digunakan sebagai anakan bibit.
Pemanfaatanbunga sedap malam (Polianthes tuberosa).
Bunga Sedap
Malam (Polianthes
tuberosa) banyak dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia.
Bunga ini banyak dimanfaatkan sebagai bunga potong untuk berbagai keperluan.
Selain itu bunga Sedap Malam juga dapat diolah sebagai bahan pembuat parfum. Sedap malam lebih dikenal sebagai bunga hias.
Wanginya yang seharum melati bermanfaat menenangkan hati orang di sekitarnya.
Namun, sebenarnya bunga sedap malam punya sejumlah manfaat untuk kesehatan,
mulai dari mengobati keluhan susah tidur, influenza, sampai rematik.
Bunga yang berasal dari
Meksiko ini juga disukai di manca negara. Masyarakat Jepang menggunakan bunga
sedap malam sebagai lambang cinta. Di Thailand, bunga yang harum di malam hari
ini adalah kesayangan para perangkai bunga karena sifatnya yang harum dan tidak
mudah layu.
Masyarakat Eropa memakai
bunga bernama Latin Polianthes tuberosa Linnini dalam upacara
keagamaan. Tak heran bila bunga yang dikenal di luar negeri dengan nama
tuberosa ini dijumpai menghiasi altar di gereja-gereja.
Keharumannya yang tak kalah
dengan bunga melati membuat sedap malam dijuluki di luar negeri sebagai dangerous
pleasure(kesenangan yang berbahaya). Tidak jelas mengapa disebut demikian.
Namun, ada tahayul kuno di Perancis yang melarang anak gadis menghirup wangi
bunga ini di kala malam karena akan membawa suasana romantis dalam diri mereka.
Larangan yang sama juga berlaku di India dengan alasan yang sama pula, sehingga
bunga ini diberi nama rat ki rani (kekasih gelap).
Meski ada kepercayaan demikian
di India, pengobatan kuno dari India, Ayurveda, mengakui khasiat bunga yang
juga disebut orang Sunda sebagai sundel malam ini bagi kesehatan. Menurut
Ayurveda, sedap malam dikenal bisa memperbaiki ketenangan pikiran seseorang.
Bunga ini bisa membuka chakra mahkota, sehingga memperbaiki kekuatan fisik
seseorang.
Sedap malam juga memperkuat
inspirasi artistik dalam diri seseorang karena kemampuannya menstimulasi sisi
kanan otak yang mengurusi bagian kreativitas. Dari stimulasi di otak kanan itu
sedap malam memberi ketenangan di pikiran dan hati.
Pada pengobatan tradisional
masyarakat Indonesia tidak ada penjelasan seperti dalam Ayurveda. Namun, nenek
moyang kita telah menggunakan keharuman bunga yang juga bernama Yek Lai Siang
ini untuk menenangkan hati di kala perkabungan.
Hiasan bunga sedap malam pada
upacara perkawinan di Indonesia memberi gairah tersendiri untuk pasangan
pengantin baru. Praktik ini masih terus berlangsung sampai sekarang. Bahkan
para pengelola spa menaburkan petikan bunga di kolam pemandian untuk memberi
ketenangan pada orang yang berendam.
Menurunkan Panas
Sayangnya, tak seperti
lavender yang minyak esensialnya dikenal luas menenangkan pikiran, minyak
esensial bunga sedap malam sulit didapat. Menurut Lisa Maliga, seorang penulis
di The Chamomile Times and Herbal News, tidak ada "minyak esensial"
bunga sedap malam. Sebab, bunga ini tidak tahan terhadap temperatur tinggi
ketika disuling menjadi minyak esensial.
Secara ilmiah, baru sedikit
manfaat untuk kesehatan yang terungkap dari bunga sedap malam. Dari Ensiklopedia
Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesiayang ditulis oleh Prof. H.M. Hembing
Wijayakusuma, pakar pengobatan tradisional dan tumbuh-tumbuhan berkhasiat obat,
diketahui bahwa sedap malam bersifat manis, sejuk, dan sedikit tawar. Tanaman
ini berkhasiat menurunkan panas (antipiretik) dan menghilangkan bengkak.
Sementara itu, kandungan kimia yang diketahui adalah sapogenin.
Bagian tanaman yang dipakai
sebagai obat adalah bagian bunga dan akar. Keduanya bisa diolah untuk pemakaian
luar dan dalam. Prof. Hembing menyarankan agar pengobatan dengan ramuan sedap
malam ini dilakukan secara teratur. Namun, penderita penyakit serius dan berat
sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter.
·Habitat bunga melati
ini adalah di tanah yang gembur, dengan ketinggian 600-800 meter diatas
permukaan laut, asalkan mendapat cukup sinar matahari. Tumbuhan melati ini
tumbuh dalam hutan dan biasa ditanam di halaman.
·Melati (Jasminum sambac (L.) Ait ) merupakan tanaman bunga hias berupaperdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di Indonesia, salah satu jenis melati dijadikan sebagai "puspa bangsa" atau simbol
nasional yaitu melati putih. Tanaman perdu yang
memanjat atau menggantung,tinggi 0,3-10 m. Tangkai daun pendek, lk di tengahnya
beruas, berambut; tangkai dari pasangan daun yang sama dihubungkan dengan
tonjolan melintang. Daun menyirip berdaun 1; helaian daun lebar bulat telur
sampai memanjang, bertepi rata, 2,5-13 kali 1,5-6 cm, bertulang menyirip atau
bertulang 3-5. Bunga bertangkai putik tidak sama, berbau harum, dalam anak
payung berbunga 3-15, di ujung atau di ketiak, lebat. Tabung kelopak tinggi 2-4
mm; taju 5-8, betuk garis sempit. Mahkota bentuk terompet; tabung bulat,
panjang 2-2,5 cm, sering kekuning-kuningan, taju 6-9, putih bening, memanjang
bentuk lancet, runcing, panjang 1-2 cm. Tangkai putik dalam bunga yang
bertangkai putik pendek sangat pendek. Buah buni yang masak hitam mengkilat,
panjang lk 1 cm, berlekuk dan berbiji dua, atau karena kegagalan berbiji satu
dan tidak berlekuk.
·Ada banyak manfaat
yang dapat di ambil dari bunga ini antara lain, sebagai bunga tabur,
bahan industri minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh, seperti teh melati yang populer di Indonesia.
·Kandungan kimia dari
bunga melati ini adalah mengandung senyawa-senyawa unsur kimia yang besar
manfaatnya untuk pengobatan. Kandungan kimia yang ada antara lain indol, benzyl, livalylacetaat.
Tumbuhan ini termasuk jenis pohon. Tumbuh di dataran rendah mulai ketinggian
25-1000 meter di atas permukaan laut.
·Deskripsi
Pohon, Kenanga (Cananga odorata)adalah tumbuhan berbatang besar
berdiameter 0,1-0,7 meter dengan usia puluhan tahun. Mempunyai batang getas
(mudah patah) pada waktu mudanya. Tinggi pohon mencapai 5-20 meter. Bunganya
mucul pada batang pohon atau ranting bagian atas dengan susunan bunga majemuk
dengan garpu-garpu. Bunga terdiri dari 6 lembar daun dengan mahkota berwarna
kuning,bentuk lanset, panjang 5-7,5 cm, dilengkapi 3 daun berwarna hijau.Dasar
bunga cekung sedikit. Bunga dalam karangan bunga yang berbentuk payung, pendek
menggantung, duduk di ketiak. Aromanya harum dan khas. Daun kelopak hampir
lepas, dalam kuncup bersambungan secara katup, bulat telur segitiga yang lebar,
menggulung keluar.Daun bertangkai, bulat telur atau memanjang, dengan ujung
runcing-meruncing dan kerapkali miring, pangkal membulat atau bentuk jantung,
10-23 kali 4,5-14 cm. Benang sari banyak, penghubung ruang sari di atas
ruangnya diperpanjang dan menutupi, coklat muda.Bakal buah banyak, lepas.
Kepala putik bentuk tombol. Buah 7-15,perkembangannya tidak sama, bulat telur
terbalik, panjangnya lk 2 cm, hijau tua.
·Manfaat dari bunganya
Bunga ini banyak mengandung minyak yang khas aethrisnya kenanga yang diberi
nama minyak ilang-ilang, sehinnga dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit
malaria dan asma, sesak nafas, bronkhitis, jamu sehat setelah melahirkan,dll.
2.5.Mawar Merah ( Rosa chinensis )
A. Foto
( Gambar Bunga Mawar Merah )
B. Sistematika taksonomi :
Klasifikasi :
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo: Rosales
Famili: Rosaceae
Genus: Rosa
Jenis : Rosa chinensis
C.Deskripsi :
Mawaradalahtanamansemakdari genus Rosas sekaligusnamabunga yang dihasilkantanamanini. Mawar liar yang terdirilebihdari 100 spesieskebanyakantumbuh di belahanbumiutara yang berudarasejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman
memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui,
tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.
Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga
yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies
kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar
umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang
tingginya bisa mencapai 2-5 meter.
Sebagian besar spesies mempunyai daun yangpanjangnya antara 5-15
cm. Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri daripaling sedikit 3-5 anakdaun
dan daun penumpu ( stipula ) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi
beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke
tanah. Mawarsebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan
seluruh daunnya.
Sebagian besar spesies mempunyai daun yang
panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk
yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13
anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip,
tepi-tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang
dekat ketanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies
merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia
Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.
Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota
dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun
mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada
beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.
Bungamenghasilkanbuahagregat (berkembangdarisatubungadenganbanyakputik) yang disebutrose hips. Masing-masingputikberkembangmenjadisatubuahtunggal (achene),
sedangkankumpulanbuahtunggaldibungkusdagingbuahpadabagianluar. Spesies dengan bunga yang terbuka lebar lebih mengundang kedatangan lebah
atau seranggalain yang membantu penyerbukan sehingga cenderung menghasilkan
lebih banyak buah. Mawar hasil pemuliaan menghasilkan bunga yang daun
mahkotanya menutup rapat sehingga menyulitkan penyerbukan.Sebagian buah mawar
berwarna merah dengan beberapa perkecualian seperti Rosa pimpinellifolia
yang menghasilkan buah berwarna ungu gelap hingga hitam.
PadabeberapaspesiessepertiRosa caninadan dan Rosa rugosamenghasilkanbuahrose hips yang sangat kaya dengan vitamin C bahkantermasuk di antarasumber vitamin C
alami yang paling kaya. Buahrose hipsdisukaiburungpemakanbuah yang membantupenyebaranbijimawarbersamakotoran yang
dikeluarkan.Beberapajenisburungsepertiburung Finch jugamemakanbiji-bijimawar.
Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk
seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain.
Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di daerah pantai seperti Rosa
rugosadanRosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri lurus seperti
jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan
binatang, menahanpasir yang diterbangkan angin dan melindungi akardarierosi
.Walaupun sudah dilindungi duri, rusak kelihatannya tidak takut dan sering
merusak tanamanmawar.Beberapa spesies
mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam.
Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih
dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies.Ovarinya berada di
bagian bawah daun mahkota atau daun kelopak. Bunga menghasilkan buah agregat (
berkembang darisatu bunga dengan banyak putik) yang disebut rose hips.
Masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal, sedangkan kumpulan
buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar. Pada umumnya mawar
memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagaipegangan memanjat
tumbuhan lain.
2.6. Kanthil.( Cempaka putih ) (Micheliaalba )
Gambar
bunga Kanthil ( Cempaka putih )
Sistematika taksonomi :
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo: Magnoliales
Famili:
Magnoliaceae
Genus: Michelia
Spesies: Micheliaalba
2. Deskripsi
Kantil (Cempaka Putih) merupakan
tanaman yang mempunyai bunga berwarna putih dan berbau harum dengan tinggi
pohon mencapai 30 meter. Bunga kantil yang mempunyai nama latin Michelia
alba dan masih berkerabat dekat dengan bunga jeumpa (cempaka
kuning) ini merupakan tanaman khas (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah.
Mitos yang berkembang di masyarakat, aroma bunga kantil yang khas sangat
disukai .Terlepas dari mitos tersebut, kantil mempunyai nilai tradisi yang erat
bagi masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah baik dalam prosesi perkawinan maupun
kematian.
Tanaman kantil mempunyai beberapa nama lokal di berbagai daerah di Indonesia.
Nama-nama lokal tersebut diantaranya adalah cempaka putih, kantil (Jawa), cempaka
bodas (Sunda), campaka (Madura), jeumpa gadeng (Aceh), campaka
putieh (Minangkabau), sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo
(Makasar), bunga eja mapute (Bugis), capaka bobudo (Ternate), capaka
bobulo (Tidore).
Dalam bahasa Inggris, fauna identitas Jawa Tengah ini disebut White champaca.
Di Filipina tanaman ini dikenal sebagai Tsampakang puti. Dalam bahasa
ilmiah (latin) bunga kantil disebut sebagai Michelia alba yang
bersinonim dengan Michelia longifolia (Blume).
Habitat dan Persebaran.Pohon kantil (cempaka putih) tersebar mulai daratan Asia beriklim tropis
hingga beberapa pulau di kawasan Pasifik. Di Indonesia, tanaman ini yang
menjadi flora identitas provinsi Jawa Tengah ini tersebar hampir di seluruh
wilayah Indonesia.Habitat tumbuhan kantil meliputi daerah beriklim tropis pada
dataran rendah hingga ketinggian mencapai 1.600 meter dpl.
Kantil
( cempaka putih ) merupakan tanaman yang mempunyai bunga berwarna putih dan
berbau harum dengan tinggi pohon mencapai 30 meter.Bunga kantil yang mempunyai
nama latin Michelia alba dan masih berkerabat dekat dengan bunga jeumpa
(cempaka kuning) ini merupakan tanaman khas (fauna identitas) provinsi Jawa
Tengah.
Mitos yang berkembang di masyarakat, aroma
bunga kantil yang khas sangat disukai. Bunga kantil mempunyai nilai tradisi
yang erat bagi masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah baik dalam prosesi
perkawinan maupun kematian.
Ciri-ciri. Pohon kantil mempunyai tinggi yang mampu mencapai 30 meter dan mempunyai
batang yang berkayu.Pada ranting-ranting pohon cempaka putih biasanya ditumbuhi
bulu-bulu halus berwarna keabu-abuan.
Daun Cempaka berbentuk telur taji. Bagian
bawah daun yang hijau itu terdapat bulu halus. Tiap kuncup daun dilindungi oleh
2 daun pelindung. Untuk bunga, warnanya putih, kuning, atau merah. Bentuknya
seperti bunga Tulip. Buahnya ternyata enak untuk dimakan. Dalam pertumbuhannya,
buah menjadi bulir panjang yang terdiri atas buah kecil- kecil berbentuk
jantung. Biji dalam buah itu rasanya pahit. Kayunya sangat bagus untuk
digunakan sebagai bagian dari bangunan rumah. Hanya saja, belum banyak orang
yang menggunakan kayu Cempaka untuk kebutuhan tersebut.
Daun kantil (cempakaputih) tunggal
berbentuk bulat telur dan berwarna hijau.Tangkai daun lumayan panjang,mencapai
hampir separo panjang daunnya. Kantil (Micheliaalba) mempunyai bunga
berwarna putih yang mempunyai bau harum yang khas. Tanaman yang ini jarang ditemukan
mempunyai buah karena itu perbanyakan dilakukan secara vegetative.
Manfaat bunga kantil .Bunga Kantil mempunyai nilai tradisi yang erat bagi masyarakat Jawa,
terutama di Jawa Tengah. Bunga Kantil banyak di gunakan pada upacara perkawinan
terutama sebagai hiasan sanggul dan keris. Selain itu bunga kantil juga
digunakan pada upacara kematian dan tabur bunga (nyekar). Dalam bahasa Jawa,
kantil berarti menggantung seperti halnya bunga ini. Bunga Kantil mempunyai
makna ritual ‘kemantilkantil’ yang berarti selalu ingat dimanapun berada dan
selalu mempunyai hubungan yang erat sekalipun sudah berbeda alam.
Secara medis, bunga, batang, daun kantil (Michelia alba) mengandung alkaloid
mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran
dan diuretik. Karena kandungan yang dipunyainya, kantil dipercaya dapat
menjadi obat alternatif bagi berbagai penyakit seperti bronkhitis, batuk,
demam, keputihan, radang, prostata, infeksi saluran kemih, dan sulit kencing.
Sayangnya khasiat yang dipunyai oleh bunga
cempaka putih ini belum tereksplorasi secara maksimal. Sehingga meski saat ini
mulai ada yang berusaha membudidayakan tanaman ini tetapi pemanfaatannya lebih
banyak untuk acara-acara spiritual dan tradisi.
Menyimak mitos dan kandungan medis yang menyertai fauna identitas provinsi Jawa
Tengah ini, kini tergantung kepada masing-masing kita. Apakah lebih mempercayai
tanaman ini sebagai rumah kuntilanak atau justru menyadari khasiat medis
sebagai obat alternatif yang amat bermanfaat.
Pengantin di pulau Jawa
sering menggunakan bunga Cempaka pada ujung untaian bunga melati yang menghias
rambut mempelai perempuan. Bunga Cempaka atau kerap disebut Kantil dalam
Bahasa Jawa, memang bentuknya indah dan berbau harum.
Daun Cempaka berbentuk
telur taji. Bagian bawah daun yang hijau itu terdapat bulu halus. Tiap kuncup
daun dilindungi oleh 2 daun pelindung. Untuk bunga, warnanya putih, kuning,
atau merah. Bentuknya seperti bunga Tulip. Buahnya ternyata enak untuk dimakan.
Dalam pertumbuhannya, buah menjadi bulir panjang yang terdiri atas buah kecil-
kecil berbentuk jantung. Biji dalam buah itu rasanya pahit. Kayunya sangat
bagus untuk digunakan sebagai bagian dari bangunan rumah.
Kulit kayunya berwarna coklat. Jika dibelah, warnanya kuning muda dan mudah
terpecah. Bila dirasakan, kayu Cempaka terasa pahit dan agak wangi. Sedangkan,
untuk kulit akarnya, warnanya merah, rasanya pahit, dan sangat tajam. Di dalam
kulit dan daunnya, terdapat kandungan alkaloida dan zat samak. Kulit
kayu dan akarnya juga mengandung damar. Asam damar juga terdapat pada bijinya,
selain kandungan olein. Bunganya yang harum itu, terdapat minyak terbang
(cheraniol, linalol, methuleugenol, asam benzoe, nerol, dan methulaethulazijnzuur).
2.7. Cempaka (Michelia champaca )
(
Gambar tanaman cempaka )
Sistematika taksonomi :
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas
:Magnoliopsida
Ordo
: Magnoliales
Family
:Magnoliaceae
Genus
: Michelia
Species
: Michelia champaca Linn
Deskripsi :
Cempaka atau Michelia Champaca berasal dari India.
Pohon berukuran sedang dengan tinggi sampai dengan 50 meter dan diameter
batangnya sampai dengan 1,8 meter. Batang lurus, bulat, kulit batangnya halus,
bewarna coklat keabu-abuan.
Habitat:
Cempaka tumbuh di tanah yang subur pada
ketinggian hingga 1500 mdpl.
DuniaPenyebarannyaluas,tidakhanyaterbatasdipropinsiAcehsaja,bahkan mencakuppulaIndia, IndoCina,IndoCina,Semenanjung Malaya,Sumatra,JawadanKepulauanSundaKecil. Sekarang sudah umum ditanam di seluruh
daerah Tropika.
Deskripsi Pohon :
Habitus:
Pohon
berukuran sedang dengan tinggi sampai 50 m
Akar & Batang :
Akar:Akarnyaberwarnaputihkehijauandan merupakan akar tunggang
Batang:Batanglurus,bulat,kulitbatangnya halus,berwarnacoklatkeabu-abuan. Tajuknya agak jarang, dan agak
melebar, denganpercabangannyayangtidak teratur, diameterbatangnyasampai180 cm .
Daun dan Bunga :
Daun:Daunnyatunggal,tersusunspiral,berbentuklansetyangagakmelebar,berukuransedang, danberbuluhaluspadapermukaanbawahnya,tangkainyaberbulu,stipulanyapanjang seringkali melebihi tangkai daunnya
dengan panjang daun 10-28 cm dan lebar 4,5-11 cm.
Bunga:Bunga tunggal, berwarna
kuning muda ketika muda dan menjadi oranye tua ketika tua, harum, berukuran
agak besar, helaian bunganya tersusun dalam untaian yang banyak.
Buah dan Biji :
Buah:Buah berbentuk bola
memanjang, sedikit bengkok, mula-mula berwarna hijau kemudian menjadi pucat.
Buahnya coklat terdiri atas 2-6 biji.
Biji:Biji masak berwarna merah
tua dan tergantung keluar pada berkhas yang memanjang
Manfaat :
Daun berkhasiat sebagai
obat rematik. Kulit batang digunakan sebagai ramuan penambah nafsu makan. Kulit
akar digunakan untuk mengatasi haid tidak teratur. Bunga berkhasiat sebagai
obat keputihan dan kencing nanah. Kayunyadapatdigunakansebagaibahan untukmembuatpanelpintudanperalatanrumahtangga,dapat digunakansebagaicampuranpadajamuataudigunakanuntukwewangianrambutataudiramubersamabahan lainuntukdijadikanparfum,adajugayangmenyarikanminyakcempakadaribunganyauntukdipakaidalam industri kosmetika.
BAB III.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tumbuhanyang berdasarkan
fungsi yang terkait dengan penggunaannya dalam upacara adat antara lain adalah
bunga sepatu, bunga kenanga,bunga kantil,bunga melati, bunga cempaka, bunga
sedap malam,bunga mawar, dan masih banyak bunga lainnya yang memiliki fungsi
dan kegunaan dalam kehidupan sehari-sehari. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa bunga sepatu (Hibiscus rossa sinensis)merupakan bunga yang
digunakan sebagai bunga nasional Indonesia pada
tanggal 28 Juli1960. Orang Jawa menyebutnya kembang
worawari.Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan. Dan temasuk dalam genus hibiscus.
Bunga
sedap malam (Polianthes tuberosa Linnini)Bunga yang berasal dari
Meksiko ini juga disukai di manca negara. Masyarakat Jepang menggunakan bunga
sedap malam sebagai lambang cinta. Di Thailand, bunga yang harum di malam hari
ini adalah kesayangan para perangkai bunga karena sifatnya yang harum dan tidak
mudah layu.Masyarakat Eropa memakai
bunga bernama Latin Polianthes tuberosa Linnini dalam upacara keagamaan.
Tak heran bila bunga yang dikenal di luar negeri dengan nama tuberosa ini
dijumpai menghiasi altar di gereja-gereja.
Bunga kenanga, kemudian bunga Melati (Jasminum sambac (L.) Ait ) merupakan tanaman bunga hias berupaperdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di Indonesia, salah satu jenis melati dijadikan sebagai "puspa bangsa" atau simbol
nasional yaitu melati putih. Tanaman perdu yang
memanjat atau menggantung,tinggi 0,3-10 m. Tangkai daun pendek, lk di tengahnya
beruas, berambut; tangkai dari pasangan daun yang sama dihubungkan dengan
tonjolan melintang.
Bunga Mawar adalah tanaman semak dari
genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang
terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang
berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau
tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2-5 meter. BungaKantil (Cempaka Putih) merupakan tanaman yang mempunyai
bunga berwarna putih dan berbau harum dengan tinggi pohon mencapai 30 meter.
Bunga kantil yang mempunyai nama latin Michelia alba dan masih
berkerabat dekat dengan bunga jeumpa (cempaka
kuning) ini merupakan tanaman khas (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah.
Mitos yang berkembang di masyarakat, aroma bunga kantil yang khas sangat
disukai .Terlepas dari mitos tersebut, kantil mempunyai nilai tradisi yang erat
bagi masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah baik dalam prosesi perkawinan maupun
kematian. Jadi dengan adanya penelitian ini dengan berbagai sumber kita bisa
mengetahui beberapa manfaat dan kegunaan dari berbagai tumbuhan yang
berdasarkan fungsi.