Makalah
JARINGAN
PELINDUNG ( LENTI SEL )
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas struktur perkembangan
tumbuhan II (SPT II)
Dosen pengampu: Evika sandi safitri,M.P
Disusun oleh: Siti Mali’ah
(10620107).
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012
DAFTAR ISI
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1.Latar
belakang.................................................................................................................1
1.2.Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II.
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
lenti
sel............................................................................................................3
2.2.
fungsi lenti
sel....................................................................................................................6
2.3.
Gambar...............................................................................................................................7
BAB III.
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan..........................................................................................................................8
3.2. Saran....................................................................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................9
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Lenti
sel adalah sebagian periderm yang felogen lebih aktif daripada periderm di
tempat lain dan mnghasilkan jaringan yang berbeda dengan felem, banyak mengandung ruang antar
sel. Felogen lenti sel juga memiliki
ruang antar sel dan sinambung dengan felogen periderm dengan sebelahnya.
Karena susunannya tebuka, lenti sel dianggap sebagai struktur yang memungkinkan udara masuk lewat
periderm. Lenti sel umumnya ditemukan pada periderm batang dan akar. Ukurannya
berkisar antara yang kecil yang hampir
tak kasat mata sampai yang sepanjang
satu senti meter. Lenti sel tersusun dalam deretan atau ditemukan
sendiri-sendiri secara terpisah.
Dalam
makalah ini akan membahas mengenai lenti sel yang merupakan sekumpulan sel yang
satu dengan lainnya lepas-lepas dikarenakan terdapatnya ruang- ruang antar sel
(intercelular spaces) yang cukup besar. Namun, sebelumnya kita juga perlu
membahas mengenai periderm, karena peridem dengan lenti sel saling
berkesinambungan yaitu keduanya merupakan jaringan pelindung. Periderm adalah
jaringan pelindung yang dibentuk secara skunder dan menggantikan epidermis pada
batang dan akar yang telah menebal
akibat pertumbuhan skunder. Hal itu tampak dengan jelas pada tumbuhan dikotil
dan Gymnospermae yang berkayu. Daun tidak menghasilkan periderm, kecuali
pada sisik pelindung tunas istirahat. Pada dikotil basah, periderm terdapat
terutama dibagian tertua pada akar dan batang. Pada beberapa monokotil
ditemukan periderm, dan pada monokotil lain ditemukan jenis jaringan pelindung
skunder yang berbeda.
Pada
waktu sebagian tumbuhan seperti daun atau rantung tanggal, periderm terbentuk
disepanjang permukaan yang terendah. Pada luka, baik yang disebabkan secara mekanik atau akibat penyakit atau pun parasit,
periderm amat penting dalam perkembangan lapisan pelindung didekat
jaringan yang luka atau mati. Pada
beberapa familia dikotil, periderm terbentuk dalam xilem dan disebut gabus
interxiler yang beperan dalam
kematian batang pada tumbuhan anual
secara alami. Istilah kulit kayu yang sering dipakai dalam percakapan
sehari-hari perlu dinilai dengan arti yang sebenarnya sehubungan dengan
periderm yang merupakan sebagian
daripadanya. ‘kulit kayu’ adalah semua jaringan
di luar kambium pembuluh. Jadi pada stadium pertumbuhan sekunder, kulit
kayu mencakup floem sekunder, jaringan primer yang mungkin masih ada disebelah
luar floem skunder, serta periderm dan
jaringan mati disebelah luar periderm. Namun, jika tumbuhan masih berada pada
stadium primer, kulit kayu mencakup hanya floem primer, korteks, dan epidermis.
Pada akar primer, istilah kulit kayu tidak digunakan karena letak berkas floem
bergantian dengan xilem.
1.2.Tujuan
1.2.1.
Untuk mengetahui pengertian dari lenti sel.
1.2.2.
Untuk mengetahui fungsi lent isel.
1.2.3.
Untuk mengetahui struktur dari lenti sel.
BAB II.
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
lenti sel
Lenti sel adalah sebagian periderm
yang felogen lebih aktif daripada periderm di tempat lain dan mnghasilkan
jaringan yang berbeda dengan felem,
banyak mengandung ruang antar sel. Felogen lenti sel juga memiliki ruang antar sel dan sinambung dengan felogen
periderm dengan sebelahnya. Karena susunannya tebuka, lenti sel dianggap
sebagai struktur yang memungkinkan udara
masuk lewat periderm. Lenti sel umumnya ditemukan pada periderm batang dan
akar. Ukurannya berkisar antara yang kecil
yang hampir tak kasat mata sampai yang sepanjang satu senti meter. Lenti sel tersusun dalam
deretan atau ditemukan sendiri-sendiri secara terpisah (Hidayat, 1995).
Periderm yang terdesak oleh sel-sel
komplementer lama-kelamaan akn pecah membentuk celah lentisel kemudian sel-sel
komplementer tersembul keluar. lentisel adalah lubang-lubang kecil yang terdapat di batang. Pada batang yang sudah dewasa, stomata
menghilang dan digantikan dengan lentisel. Lentisel merupakan pori penghubung
ruang antarsel dalam batang dengan udara lingkungan (Hidayat, 1995).
Tentang celah-celah lapisan gabus atau lenti sel,celah-celah
ini sangat berperan dalam membantu melangsungkan hubungan antara bagian-bagian
tumbuhan dengan udara luar, yang tadinya hubungan ini terputus karena terhalang
oleh lapisan gabus yang keadaannya sangat rapat. Seperti yang telah diterangkan
di muka, bahwa sel-sel gabus keadaan letaknya adalah demikian rapat antara yang satu dengan yang lainnya,
intercellular spaces dapat dikatakan tidak ada. Dengan demikian jaringan gabus
yang terbentuk sukar sekali untuk
ditembus oleh air ataupun gas-gas yang kesemuanya sangat diperlukan bagi
pertumbuhan tumbuhan. Dengan adanya celah-celah atau pori-pori pada lapisan
gabus yang disebut lenti sel itu, kesulitan itu dapat ditanggulangi
karena air dan gas-gas dapat menerobos melaluinya(Yayan ,2004).
Bentuk
celah-celah atau pori-pori pada lapisan gabus adalah seperti lesa, karena itulah
maka celah-celah atau pori-pori terseut disebut lenti sel, karena lenti
bjuga berarti lensa. Tentang banyaknya lenti sel yang terdapat pada batang per
luasnya lapisan gabus bagi tiap species tumbuh- tumbuhan adalah berbeda-beda.
Pada beberapa tumbuhan, lenti sel terdapat atau terbentuk diantara stomata dan
pada beberapa tumbuhan lainnya terbentuk dibawah sel-sel epidermis yang semula
berstomata. Lenti sel yang merupakan sekumpulan sel yang satu dengan yang
lainnya lepas-lepas dikarenakan terdapatnya ruang-ruang antar sel(intercelluler
spaces) yang cukup besar. Sekumpulan atau kumpulan-kumpulan sel seperti yang
dimaksud disini disebut khoriphelloid (Yayan,2004).
Khoriphelloid ini dibentuk
oleh phellogen yang ada di bawahnya dan
pada lenti sel, phellogennya itu sering terletak melengkung kedalam. Sel-sel khoriphelloid
ini berbentuk bundar-bundar, dinding selnya tipis, yang oleh para ahli disebut complementary
tissue atau jaringan komplementer. Sel-sel pada jaringan ini merupakan
sel-sel yang tidak mengandung suberin. Ternyata diantara sel-selnya ini
terdapat sel-sel yang seakan-akan berangkaian sehingga berbentuk seperti pita,
dinding selnya lebih tebal serta lebih kompak, dan sel-sel inilah yang disebut
sebagai closing cells atau sel-sel penutup, yang merupakan lapisan
–lapisan penutup atau closing layers
(Yayan, 2004).
Pada
tumbuh-tumbuhan yang mempunyai akar nafas (pneumatophorus) terddapat pneumathoda,
yaitu bintik-bintik yang terdapat pada akar nafasnya yang berfungsi sebagai
jalan udara, yang fungsinya sama dengan fungsi lenti sel. Strukturnya tidak
sama dengan lenti sel tersebut. Pneumathoda ini dapat diketahui dengan jelas misalnya
tumbuhan pandanus yang merupakan sejenis tumbuhan yang banyak hidup di daerah
pantai yang berrawa. Sedangkan lenti sel dapat diumpai dengan jelas dari
pohon-pohon golongan Monocotyledoneae, Dictyledoneae dan Gymnospermae (Yayan,
2004).
Lenti
sel juga terdapat pada akar, seperti penjelasan yang terdapat dalam jurnal
Onrizal (2005), di jelasakan bahwa akar merupakan organ yang kontak secara
langsung dengan lingkungan salin, oleh karena itu akar merupakan suatu struktur
dan berfungsi mengatur pengambilan dan transfor ion. Akar merupakan barrier utama
terhadap pergerakan larutan ke dalam tumbuhan dan sebagai hasilnya konsentrasi
ion yang diantarkan ke tunas sangat berbeda dari konsentrasi ion pada medium
eksternal. Membandingkan anatomi akar dari jenis Avicennia marina yang
mempunyai kelenjar garam (salt gland) pada daunnya sebagai kelompok salt-excrete
dan jenis Bruguiera gymnorrhiza yang tidak mempunyai kelenjar garam pada
daunnya sebagai kelompok non secreter (salt-excluder).perbedaan terlihat
pada panjang dan tebalnya pembuluh akar, perkembangan dan posisi dari lapisan kaspari (casparian strip),
dan differensiasi jaringan vaskuler. Sub-erisasi sel endodermal dan hipodermal
dari salt-excluder dimulai dan diakhiri dibelakang ujung akar (Onrizal,
2005).
Selain
bentuk akar yang khas dan adanya lenti sel diberbagai organ tumbuhan mangrove,
kekurangan oksigen juga dapat diatasi dengan adanya lubang-lubang dalam tanah
yang dibuat oleh hewan-hewan, misalnya kepiting. Lubang-lubang ini membaw
oksigen kebagian akar tumbuhan mangrove. Kondisi ini terjadi saat air laut
surut, sehingga lantai hutan mangrove saat air laut surut tersebut tidak
tergenang air secara keseluruhan. Hampir semua jenis mangrove, daun-daunnya
mempunyai sejumlah kenampakan anatomi yang membatasi hilangnya uap air. Hal ini
mencakup kutikula yang tebal, lapisan lilin, dan stomata yang tersembunyi, yang
semuanya terdapat hanya pada permukaan abaksial dari beberapa jenis (Onrizal,
2005).
Kecepatan
pembelahan kambium ke arah dalam membentuk xilem lebih cepat daripada
pembelahan ke luar membentuk floem. Ini menyebabkan kayu selalu lebih tebal
daripada kulit kayu. Karena pembentukan xilem (kayu) lebih cepat, akibatnya
kulit terdesak dari dalam, dan berakibat terjadinya luka karena kulit kayu
menjadi pecah-pecah. Untuk menutup luka karena pecahnya kulit kayu terbentuklah
jaringan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. Masalahnya jaringan gabus
bersifat kedap udara dan kedap air. Padahal batang tumbuhan memerlukan
pertukaran gas. Untuk mengatasi masalah tersebut terbentuklah lentisel yang
berupa lubang-lubang kecil pada batang untuk melakukan pertukaran gas. Banyak
ditemukan pada batang dan akar,Pola lentisel pada batang dapat digunakan untuk
identifikasi pohon (Budisma, 2012).
Pada dikotil lentisel sederhana, jaringan penyusun bersuberin,
Lentisel yang tersusun atas sel tidak bersuberin, memiliki ruang antar sel yang
besar. lentisel yang memiliki jaringan pengisi berlapis.Pada Quercus, lentisel
membentuk saluran secara radial (Budisma, 2012).
Lenti sel umum ditemukan pada periderm akar dan batang. Ukurannya
berkisar antara yang kecil yang hampir tak kasat mata sampai yang sepanjang
satu senti meter. Lenti sel tersusun dalam deretan atau ditemukan sendiri-sendiri secara
terpisah. Felogen sinambung dengan felogen periderm di sampingnya, namun agak
melengkung ke dalam sehingga tampak bertempat lebih dalam. Jaringan renggang
yang terbentuk oleh felogen lentisel ke arah luar adalah jaringan pengisi atau
pelengkap. Jaringan yang terbentuk ke arah dalam adalah feloderm (hidayat,
1995).
Pada dikotil dibedakan tiga jenis lentisel. Yang pertama yang
paling sederhana dan memiliki jaringan pengisi terdiri dari sel bersuberin.
Jaringan ini cukup kompak dan memperlihatkan lapisan tumbuh. Jaringan pengisi
yang berdinding tipis itu terbentuk di waktu dini, sedangkan jaringan
pengisi berdinding tebal dan lebah
kompak berkembang kemudian. Contoh, Persea, Magnolia, Salix. Lentisel jenis kedua terdiri dari sekumpulan sel yang
tersusun renggang tak bersuberin yang
diakhir musim tumbuh yang diikuti dengan pembentukn lapisan sel bersuberin yang
lebih kompak. Contuoh, Quercus,Sambucus,dan Tilia. Jenis ketiga menunjukan spesialisasi
tertinggi. Jaringan pengisi berlapis-lapis, karena jaringan renggang tak
bersuberin tersusun bergantian secara teratur dengan jaringan kompak
bersuberin. Jaringan kompak membentuk lapisan penutup, masing-masing setebal
beberapa sel, jaringan ini menahan jaringan renggang yang juga beberapa sel
tebalnya (hidayat, 1995).
Lentisel pertama sering ditemukan dibawah stomata. Sel parenkim dibawah
stomata membelah-belah, kemudian felogen mendorong sel disebelah luar ke arah
luar dan merusak epidermis. Pada lapisan gabus yang amat tebal, seperti gabus Quercus
suber yang digunakan untuk membuat gabus botol, lentisel dapat berupa
saluran (hidayat, 1995).
2.2. Fungsi
lenti sel
Fungsi pertukaran gas Tersusun atas sel-sel yang
renggang, mengandung banyak ruang antar sel Banyak ditemukan pada batang dan
akar Pola lentisel pada batang dapat digunakan untuk identifikasi pohon.
Karbondioksida yang dibutuhkan oleh tumbuhan diambil dari sisa pernapasan
manusia dan hewan. Tumbuhan mengambil karbondioksida dari udara melalui stomata
dan lentisel. Pengertian stomata adalah lubang-lubang kecil yang terdapat pada
permukaan daun bagian bawah. Adapun pengertian lentisel adalah lubang-lubang
kecil yang terdapat pada seluruh permukaan kulit batang tumbuhan. Melalui kedua
alat pernapasan inilah tumbuhan menyerap karbondioksida dari udara. Peristiwa
pernapasan pada tumbuhan disebut respirasi.
Modifikasi
membentuk lentisel,
yaitu daerah di lapisan gabus dengan susunan sel yang cukup renggang. Lentisel
berperan dalam pertukaran gas di batang.
2.3. Gambar
2.3.1. Gambar
lentisel pada batang
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan
pengulasan diatas mengenai lentisel dapat disimpulkan bahwa Lenti sel adalah
sebagian periderm yang felogen lebih aktif daripada periderm di tempat lain dan
mnghasilkan jaringan yang berbeda dengan
felem, banyak mengandung ruang antar sel. Felogen lenti sel juga memiliki ruang antar sel dan sinambung dengan felogen
periderm dengan sebelahnya. Karena susunannya tebuka, lenti sel dianggap
sebagai struktur yang memungkinkan udara
masuk lewat periderm. Lenti sel umumnya ditemukan pada periderm batang dan
akar. Ukurannya berkisar antara yang kecil
yang hampir tak kasat mata sampai yang sepanjang satu senti meter. Lenti sel tersusun dalam
deretan atau ditemukan sendiri-sendiri secara terpisah. Yang berfungsi untuk
pertukaran gas, tersusun atas sel-sel yang renggang, mengandung banyak ruang
antar sel Banyak ditemukan pada batang dan akar Pola lentisel pada batang dapat
digunakan untuk identifikasi pohon.
3.2. Saran
Sebaiknya dalam penulisan makalah,
diusahakan mencari sumber atau literatur yang jelas untuk dijadikan sebagai
bahan rujukan, dengan tujuan makalah yang dibuat dapat bermanfaat dan lebih
valid.
DAFTAR PUSTAKA
Budisma
. 2012. http://budisma.web.id/macam-macam-sistem-jaringan-pada-tumbuhan/diakses pada tanggal
13 juni 2012
Hidayat, Estiti.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung:
ITB
Onrizal.
2005. Adptasi Tumbuhan Mangrove Pada Lingkungan Salin Dan Jenuh Air.
Sumatra utara Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian: USU Repository
Sutrian,
Yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh- Tumbuhan Tentang Sel dan Jringan.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar